News  

Pendaki Meninggal Dunia Karena Hipotermia di Pos 9 Gunung Bawakaraeng

Evaluasi korban oleh Timsar

 

GOWA,Exposetimur.com – Senin tanggal 17 Agustus 2020 sekitar Pukul 02.00 Waktu Indonesia tengah, telah di peroleh informasi dari Tim SAR Kabupaten Gowa yang berada di Pos 9 bahwa, salah satu Pendaki Gunung Bawakaraeng Meninggal Dunia di Pos 9 atas nama Wawan Kurniawan yang berumur 16 Tahun, Jenis Kelamin Laki-laki. Wawan diketahui adalah pelajar asal kecamatan Rilau Ale kabupaten Bulukumba.

Dihimpun dari pihak terpercaya bahwa ronologis Kejadian di mulai pada Hari Minggu Tanggal 16 Agustus Pukul 16 lewat 10 menit Waktu Indonesia Tengah, korban Saudara Wawan bersama dengan rekannya yang berjumlah 9 orang melakukan Pendakian melalui Jalur Lingkungan Taksosok Kecamatan Sinjai Barat. Setelah tiba di antara Pos 8 dan Pos 9 Wawan mengalami Hipotermia dan Tim SAR Gunung Bawakaraeng yang berada di Pos 10 langsung memberikan pertolongan dan menangani dengan alat seadanya.

Pukul 17 lewat 14 Waktu indonesia tengah kondisi Wawan mulai membaik dan rencana akan di evakuasi pada Hari Senin pagi Tanggal 17 Agustus 2020 melalui jalur Tassosok.

Pukul 02.00 Wita, TIM SAR Gunung Bawakaraeng yang berada di Pos 10 memberi informasi ke Posko SAR Lembanna bahwa Wawan sudah Meninggal Dunia dan selanjutnya akan dievakuasi lewat jalur Veteran Lingkungan Bulu Baklea Kelurahan Pattapang Kecamatan Tinggimoncong dan untuk kelengkapan Kronologis dan Biodata Korban masih dikoordinasikan karena Korban tidak terdaftar di Pos Register Tim SAR Posko Lembanna.

Meninggalnya wawan juga  didugak Korban bersama temannya melewati jalur yang tidak sesuai aturan agar bisa sampai dipuncak Bawakaraeng, karena apabila Korban lewat jalur sesuai Aturan di Pos Lembanna maka mereka tidak mendapatkan izin karena sesuai Perintah Pemda Kabupaten Gowa bahwa Pemdaki diizinkan hanya samapai di Pos 3, Lembah Ramma dan Lembah Lembanna.

Baca Juga :   Bupati Kolaka Timur Meninggal Dunia

Masih banyaknya Jalur pendakian ke Puncak Gunung Bawakaraeng yang tidak terjaga oleh Aparat. Hal itu dikarenakan Keterbatasan jumlah Aparat Kemaman dibanding Jalur masuk dan Jumlah Pendaki.

(TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *