Merefleksikan Hari Anti Korupsi Pada Momentum Pilkada Serentak 2020

Pada momentum pemilihan kepala daerah tahun 2020 serentak akan berlangsung pada tanggal 9 Desember bertepatan dengan peringatan Hari Anti Korupsi (anti corruption day), harusnya menjadi kesempatan yang sangat baik untuk menentukan arah pemerintahan 5 tahun kedepan agar bersih dari yang mananya Korupsi (clean governance).

Sebagai putra daerah yang kebetulan lahir di tanah yang dikenal “Butta Panrita Lopi” Kabupaten Bulukumba saya kemudian mencoba merefleksikan peringatan hari anti korupsi dengan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bagaimana menghadirkan pemerintahan yang bersih di Kab. Bulukumba untuk priode 5 tahun kedepan dan pemerintahan selanjutnya.

Hari ini Kabupaten Bulukumba saya sudah bisa menyebutnya sebagai kabupaten yang masuk dalam kategori pemerintahan yang baik (good governance), namun belum bisa saya katakan pemerintahan yang bersih mengingat masih banyak temuan kasus korupsi.

Berapa banyak penelitian telah menyebutkan bahwa pemerintahan yang baik dan bersih itu hadir ketika proses pemilihan kepala daerahnya bersih dari yang namanya politik uang (money politic). dan olehnya itu saya kira kita sama-sama sepakat bahwa cikal bakal korupsi itu adalah money politik atau proses pemilihan yang jauh dari kata Demokratis.

Proses pemilihan kepala daerah kabupaten Bulukumba tahapan demi tahapannya sudah berlangsung, beberapa dugaan pelanggaran pun sudah banyak menjadi temuan panitia pengawas mulai dari netralitas ASN dan praktik money politik namun sayangnya proses penindakannya nampak sangat tidak memperlihatkan ketidakadilan dan pendidikan politik yang sangat buruk.

Pada kesempatan ini saya bukan mau mengajak untuk memilih pasangan tertentu namun saya kemudian mencoba membuka fikiran masyarakat khususnya kawan-kawan pemuda untuk tetap menjaga nalar kritisnya untuk mengawal hajatan 5 tahunan ini untuk menghadirkan pemerintahan yang bersih (clean governance).

Baca Juga :   Tim Hukum Masyarakat Tawarotebota Resmi Layangkan Surat Pengaduan di Lima Lembaga Pemerintah

Sesungguhnya memilih karena iming-iming uang adalah mereka golongan orang-orang munafik, mau melihat perubahan namun diukur dengan selembar uang. Memberi harapan kemasyarakat itu harus disupport dengan kerja-kerja politik yang bersih.

Mari Lawan Money Politic !!!

Penulis : ASFAR M NUR (Pengurus DPD KNPI Sulawesi Selatan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *