Ragam  

Lahir Dari Keluarga Kurang Mampu, Bocah Malang di NTT Ini Butuh Uluran Tangan

Arkensi Jefrianus Syukur, seorang bocah lelaki berusia 11 tahun yang tinggal di Desa Rondo woing, Kecamatan Rana mese, Kabupaten Manggarai Timur, NTT harus menderita lumpuh sejak lahir.

Manggarai Exposetimur.com _ Sebuah kisah yang cukup mengaharukan menjadi sebuah catatan kehidupan bahwa tidak semua orang beruntung lahir ke dunia ini. Seperti kisah Arkensi Jefrianus Syukur, seorang bocah lelaki berusia 11 tahun yang tinggal di Desa Rondo woing, Kecamatan Rana mese, Kabupaten Manggarai Timur, NTT harus menderita lumpuh sejak lahir.

Sudah 11 tahun sejak ia lahir 2009 silam, Arkensi Jefrianus hanya bisa menghabisi hari-harinya dengan berbaring lemas di atas tempat tidur. Kondisi Jefrianus makin sulit karena kedua orangtuanya hanyalah sebagai buruh tani.

Ia lahir di sebuah kampung Ledas di Desa Rondo Woing , Kecamatan ranamese, Manggarai Timur tahun 2009 lalu.

Di tengah perjuangan hidup yang dihimpit persoalan ekonomi, orangtua Jefrianus terus berupaya sekuat tenaga untuk kesembuhan putra mereka. Meski mereka cukup sadar bahwa penghasilan mereka dari usaha sebagai buruh ladang sangatlah kecil untuk ditumpuk guna pengobatan putra tercinta.

Doroteus Jehatu dan Murtiana Sarina Pasul berharap, kelak ada mukjizat kesembuhan akan terjadi pada Jefrianus. Karena itu, sebagai seorang ayah, Doroteus juga berupaya mencari penghasilan lain dengan cara bekerja sebagai tukang batu atau buruh bangunan di sekitar tempat tinggalnya.

“Kami punya niat untuk membawa ke dokter untuk terapi dan perawatan medis lain, tapi tidak punya biaya,” keluh Doroteus ayah Jefrianus. Sabtu (17/04).

Tampak kesedihan mendalam pada diri Bapak Doroteus dan Ibu Sarina pasul . Mereka tampak sekali mengusapkan air mata ketika bercerita tentang sakit yang diderita Jefrianus .

Jefrianus setiap harinya membutuhkan popok untuk digunakan. Karenanya orangtua Jefrianus harus mengeluarkan uang setidaknya 20.000 dalam sehari untuk keperluan popok Jefrianus . Namun, kadang kala karena tidak lagi memiliki uang, orangtua Jefrianus hanya berusaha membersihkan kotoran Jefrianus yang dibuangnya langsung di atas tempat tidur.

“Kadang tidak ada biaya beli popok dan terpaksa Jefrianus buang kotorannya di tempat tidur sebelum dibersihkan,” Ucapnya sedih,

Kini, uang yang dikumpulkan Doroteus dan Istrinya belum cukup untuk membawa jefrianus melakukan terapi atau perawatan medis. Mereka berharap, ada bantuan dan perhatian dari orang-orang baik yang peduli akan kesembuhan Jefrianus. (Rep/Eventius Suparno)

Baca Juga :   Kokohkan Silaturahim, Kapolda Sulbar Kunjungan ke Rujab Bupati Majene

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *