Bupati Majene Harap HJM Ke-477 Menjadi Ajang Sosialisasi dan Internalisasi Kembalinya Nilai Nilai Tradisi Budaya Masa Lampau

Serba serbi Hari Jadi Mamuju Ke 477 tahun, Senin (15/08/2022)

Majene, exposetimur.com | Setelah Sidang Paripurna Istimewa Peringatan Hari Jadi Majene (HJM) ke-477 di Gedung DPRD Majene, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene kembali menggelar rangkaian Prosesi Budaya di Pendopo Rujab Bupati Majene, Senin (15/08/2022).

Prosesi budaya ini, sebagai salah satu wujud pelestarian dan pengembangan kekayaan tradisi budaya di wilayah Kabupaten Majene. “Kami pandang kegiatan ini menjadi cukup strategis dalam mendukung pencapaian visi kami dalam mewujudkan masyarakat Majene yang Unggul, Mandiri dan Religius,” sebut Bupati Majene Andi Achmad Syukri.

Dijelaskan, dimensi religius yang dicanangkan tidak hanya menciptakan insan masyarakat Majene yang agamais, namun meluas menciptakan masyarakat Majene yang berbudaya.

“Sebelumnya prosesi yang ditampilkan pada peringatan HJM ini adalah prosesi Adat Massossor Manurung (Pencucian Benda-Benda Pusaka Kerajaan), maka Peringatan HJM tahun ini, kami mengarahkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Majene untuk menampilkan Prosesi Kebudayaan Masyarakat umum yang sudah terbatas pelaku dan jarang dilakukan di masyarakat,” terangnya.

Diungkapkan, melalui momen HJM ke-477 sangat diharapkan menjadi ajang sosialisasi dan internalisasi kembali nilai-nilai tradisi kebudayaan yang pernah mewarnai aktivitas masyarakat di masa lampau.

“Harapan kita semua, warisan budaya ini tetap mampu eksis meski dalam era modernisasi dan gempuran budaya daerah bahkan negara lain,” harapnya.

Pada momen HJM, Andi Achmad Syukri mengajak untuk merefleksikan sejarah yang mencatat Majene pernah menjadi pusat kejayaan dan kebesaran Afdelling Mandar. “Selain posisinya sebagai ibu kota Afdeling Mandar, di zaman kerajaan, satu kerajaan yang ada di Majene yang dianggap sebagai “Indoq” dalam persekutuan Pitu Baqbana Binanga, yaitu Kerajaan Sendana. Untuk posisinya sederajat dengan Kerajaan Balanipa yang disebut “Kamaq,” ulasnya.

Ia berharap, warisan kejayaan persekutuan Pitu Baqbana Binanga ini mampu meningkatkan semangat dan daya juang bersama dalam membangun Kabupaten Majene menjadi wilayah yang disegani di wilayah Provinsi Sulbar dan provinsi lainnya.

Baca Juga :   BMH Berikan Bantuan Tandon Air Untuk Pengungsi Walare

“Momentum HJM ke-477 ini, sekaligus mengawali awal pemerintahan yang baru periode 2021-2026. Saya mengajak hadirin sekalian untuk bermuhasabah, merekonstruksi mana hal-hal baik yang perlu kita pertahankan serta mana hal-hal yang harus segera diperbaiki,” pintanya.

Ia juga mengajak, untuk bersama bahu membahu saling menguatkan satu sama lain, menjadikan kebersamaan menjadi kekuatan, sehingga mampu menyelesaikan berbagai hambatan, tantangan dan persoalan dalam berbagai sektor pembangunan menuju Majene Unggul, Mandiri dan Religius demi kesejahteraan seluruh masyarakat Kabupaten Majene.

“Marilah kita manfaatkan momentum peringatan HJM ke-477 tahun, untuk terus memperkuat dan meningkatkan peran dan kapasitas kita dalam mewujudkan Kabupaten Majene yang lebih maju dan lebih sejahtera,” harapnya.

Hadir dalam HJM 477 Kab Majene, Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik, Ketua dan para Anggota DPRD Sulbar, Sekprov Sulbar, para Bupati se-Sulbar, Wakil Bupati Kab Majene, Unsur Forkopimda Majene, Ketua, Wakil Ketua dan seluruh Anggota DPRD Majene, Sekda Majene, para Bupati dan keluarga mantan Bupati Majene Periode sebelum, para keluarga Mara’dia, para Pimpinan Perguruan Tinggi Wilayah Majene, Ketua dan Wakil Ketua TP-PKK serta Ketua DWP Majene, para Staf Ahli Bupati, para Asisten, para Pimpinan OPD Lingkup Pemkab Majene, Pimpinan Instansi Vertikal Wilayah Majene, para Camat, Lurah dan Kades se-Majene, para Pimpinan BUMN, BUMD, Perumda, Perusda Majene, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pendidik dan Budayawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *