Nyatakan Sikap Maju di Pilkades Garanta, Abdul Rahman: Ini Bukan Soal Ambisi, Ini Soal Rakyat

Abdul Rahman
Abdul Rahman salah satu bakal calon Kepala Desa Garanta Kecanatan Ujungloe Kab. Bulukumba

BULUKUMBA, exposetimur.com – Pemilihan Kepala Desa serentak di Kabupaten Bulukumba akan di gelar pada 2019 yang akan di ikuti beberapa Desa, salah satunya Desa Garanta Kecamatan Ujuloe.

Para bakal calon sudah banyak yang di gadang-gadang untuk menjadi orang nomor satu di Garanta, tidak terkecuali salah satunya, Abd Rahman anggota BPD yang baru-baru ini terpilih kembali pada pemilihan BPD secara langsung.

Sebelum menjadi anggota BPD Garanta mulai 2013 , Abdul Rahman adalah salah satu pimpinan perusahaan, yang menjabat sebagi kepala Divisi expor impor kurang lebih 10 tahun pada PT Tunas Nelayan Mandiri Tarakan Kalimantan Utara, namun pada tahun 2013 ia maju dan terpilih menjadi anggota BPD Desa Garanta, pada pemilihan ke 2 baru-baru ini, kembali terpilih anggota BPD periode 2019- 2025.

Kepada exposetimur, sabtu 13 juli 2019, Abdul Rahman menjelaskan bahwa, dengan melihat kondisi Garanta sekarang ini, dirinya merasa terpanggil untuk ikut andil dalam melakukan perubahan, baik dari segi sistem pemerintahan yang religius, jujur, transparan, kredibel mapun perubahan paradigma pemberdayaan kelompok masyarakat yang sebenarnya.

“Kita akan berdayakan masyarakat dengan sistem padat karya dengan mengalokasikan upah pekerja 30% dari anggaran infrastruktur. kita akan maksimalkan potensi yang ada di Desa agar dana ADD dan BDD hanya berputar di desa Garanta semua. Saya yakin denga anggaran 1,5 milyar yang berputar di Desa, maka bisa memberikan dampak yang luar biasa” Jelasnya.

Ditegaskannya bahwa, niat untuk ukut bertarungan pada pemilihan Desa garanta 2019 ini, bukan soal ambisi Jabatan mengingat baru saja terpilih anggota BPD periode kedua kalinya, akan tetapi merupakan panggilan berbuat lebih banyak untuk Desanya. Baginya sorotan sebagaian pihak tentu akan ada karena baru terpilih jadi anggota BPD, namun kepentingan orang banyaklah yang lebih dipikirkan, sehingga sorotan-sorotan atau isu ambisi yang mungkin akan muncul, baginya adalah hal yang lumrah terjadi

Baca Juga :   Agus Sang Sopir Menang Telak Di Pilkades Bontosinala

“Mungkin akan ada isu ambisi karena saya baru saja terpilih kembali anggota BPD, tapi sekali lagi saya katakan itu wajar saja, namun ada hal yang lebih penting untuk masyarakat Garanta yang harus saya lakukan dan dengan menjadi penentu kebijakan di Desa akan lebih mudah melakukan teribosan-terobosan nyata untuk kepentingan masyarakat ” terangnya.

Ditambahkannya, Paradigma membangun Desa dari fokus pada infrastruktur sudah harus di dirubah sejajar dengan pemberdayaan kelompok masyarakat dan kelompok pemuda yang ada di Desa sehingga pergerakan ekonomi Desa memiliki benang merah dalam mewujudkan kemandirian Desa itu sendiri. Meski demikian sejatinya pemberdayaan juga harus benar-benar dipahami sehingga tidak salah persepsi yang hanya dilakukan pada pelatihan aparat Desa itu saja, tentu tidak akan ada perubahan kemandirian warga apabila terjebak memahami hakikat pemberdayaan dua instrumen tersebut.

“Jadi penjabaran pemberdayaan harus benar-benar seimbang karena untuk menjadikan suatu Desa mandiri dan berdaya dalam segi pemanfaatan sumber daya Alam dan sumber daya manusia di Desa, tentu harus melibatkan pemebrdayaan masyarakat dan pemuda, jangan sampai terjebak dalam pelatihan peningakatan kemampuan aparat saja sementara rakyat terabaikan” pungkasnya.

Lap: wahyuningsih
Editor: TIM Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *