Warga Keluhkan Jalan Rusak Akibat Pembangunan Bendungan Ameroro

Pertemuan Warga dengan PT Wika, PT Hutama Karya dan pihak Balai Pengawasan Sungai (BWS) IV Sultra,
Pertemuan Warga dengan PT Wika, PT Hutama Karya dan pihak Balai Pengawasan

KONAWE, exposetimur.com Pemerintah Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memfasilitasi pertemuan antara pemerintah desa dengan PT Wika, PT Hutama Karya dan pihak Balai Pengawasan Sungai (BWS) IV Sultra, terkait aspirasi masyarakat tentang aktifitas pembangunan Bendungan Seperti melasir dari Tenggara news

Pertemuan berlangsung di aula kantor Kecamatan Uepai, Konawe pada Selasa, 31 Agustus 2021. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Danramil Lambuya, Polsek Lambuya, Kepala Desa (Kades) Tamesandi, Kades Rawua, Sekretaris Desa Amaroa, Kades Ameroro. Kemudian pihak manajemen PT Wika, pihak PT Hutama Karya dan dari pihak BWS IV Sulawesi Tenggara serta tokoh masyarakat.

Dalam pertemuan itu, para kepala desa menyampaikan keluhan masyarakat kepada PT Wika, terkait aktifitas kegiatan pembangunan Bendungan Ameroro yang menggunakan jalan desa. Akibatnya kondisi jalan yang dilalui dum truk 10 roda hingga 12 roda menjadi berlubang dan mengalami kerusakan.

Kepala Desa Rawua, Masaruddin B menyampaikan keluhan masyarakat kepada pihak PT Wika terkait kondisi jalan Desa Rawua menjadi berlubang. Bahkan terjadi kerusakan ringan akibat lalu-lalangnya dum truk 10 roda.

Kemudian dum truk 12 roda juga melintas dengan muatan alat berat, seperti exavator yang keluar masuk dari lokasi pembangunan bendungan di Ameroro.

Tak hanya itu, masyarakat juga kuawatir akses jalan utama yang akan dibuat PT Wika, melalui jalur persawahan di Desa Ameroro telah selesai dibuat, maka kondisi jalan desa yang ada di desa Rawua akan ditinggalkan tanpa ada perbaikan dari perusahaan.

Menanggapi aspirasi masyarakat, Dra Warni Saleho Camat Uepai menyampaikan, pihak PT Wika akan bertanggung jawab dan akan memperbaiki. Namun kendala yang dihadapi saat ini musim penghujan. “Kalaupun dipaksakan diperbaiki pasti kualitas jalannya akan cepat rusak.,” ujarnya.

Baca Juga :   Jalan Rusak Parah dan Longsor, Warga Sao Tengah Tagih Janji Pemerintah

Lanjut kata, Sigit Humas PT Wika “menegaskan”, pihaknya akan bertanggung jawab terkait kondisi jalan yang rusak akibat lalu-lalangnya kendaraan dari lokasi pembangunan bendungan Ameroro yang menggunakan jalan desa.

Lanjut, jika akses jalan utama yang dibuat oleh PT WIKA nantinya selesai, maka akses jalan tersebut akan dikembalikan seperti semula, sehingga masyarakat tidak perlu kuawatir terkait jalan yang saat ini dikeluhkan.

“Bahkan kedepan juga kami akan siapkan mobil tangki air, untuk menyiram jalan yang dilalui kendaraan baik menuju maupun keluar dari lokasi pembangunan Bendungan Ameroro saat musim kemarau tiba,” ungkap Sigit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *